Pengaruh elemen baja pada pipa paduan terhadap kinerja

Karbon (C): Kandungan karbon dalam baja meningkat, titik luluh, kuat tarik dan kekerasan meningkat, namun sifat plastisitas dan impak menurun. Bila kandungan karbon melebihi 0,23% maka kinerja pengelasan baja menurun, sehingga jika digunakan untuk pengelasan Kandungan karbon baja struktural paduan rendah umumnya tidak melebihi 0,20%. Kandungan karbon yang tinggi juga akan mengurangi ketahanan korosi atmosferik pada baja, dan baja karbon tinggi di tempat penyimpanan terbuka mudah berkarat; selain itu, karbon dapat meningkatkan kerapuhan dingin dan sensitivitas baja terhadap penuaan.
Silikon (Si): Silikon ditambahkan sebagai zat pereduksi dan deoksidasi dalam proses pembuatan baja, sehingga baja yang dimatikan mengandung 0,15-0,30% silikon. Silikon dapat secara signifikan meningkatkan batas elastis, titik luluh dan kekuatan tarik baja, sehingga banyak digunakan sebagai baja elastis. Peningkatan jumlah silikon akan menurunkan kinerja pengelasan baja.
Mangan (Mn). Dalam proses pembuatan baja, mangan merupakan deoxidizer dan desulfurizer yang baik. Umumnya baja mengandung 0,30-0,50% mangan. Mangan dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan baja, meningkatkan pengerasan baja, meningkatkan kemampuan kerja panas baja, dan menurunkan kinerja pengelasan baja.
Fosfor (P): Secara umum, fosfor merupakan unsur berbahaya dalam baja, yang meningkatkan kerapuhan dingin baja, menurunkan kinerja pengelasan, mengurangi plastisitas, dan menurunkan kinerja lentur dingin. Oleh karena itu, kandungan fosfor dalam baja umumnya harus kurang dari 0,045%, dan persyaratan untuk baja berkualitas tinggi lebih rendah.
Belerang (S): Belerang juga merupakan unsur berbahaya dalam keadaan normal. Membuat baja panas menjadi rapuh, mengurangi keuletan dan ketangguhan baja, serta menyebabkan retakan pada saat penempaan dan penggulungan. Belerang juga merusak kinerja pengelasan, mengurangi ketahanan terhadap korosi. Oleh karena itu, kandungan sulfur umumnya harus kurang dari 0,045%, dan persyaratan baja berkualitas tinggi lebih rendah. Menambahkan 0,08-0,20% sulfur ke baja dapat meningkatkan kemampuan mesin, dan umumnya disebut baja potong bebas.
Vanadium (V): Menambahkan vanadium ke baja dapat menghaluskan struktur butiran dan meningkatkan kekuatan dan ketangguhan.
Niobium (Nb): Niobium dapat menghaluskan butiran dan meningkatkan kinerja pengelasan.
Tembaga (Cu): Tembaga dapat meningkatkan kekuatan dan ketangguhan. Kerugiannya adalah rentan terhadap kerapuhan panas selama pengerjaan panas, dan kandungan tembaga dalam baja bekas seringkali lebih tinggi.
Aluminium (Al): Aluminium adalah deoxidizer yang umum digunakan dalam baja. Sejumlah kecil aluminium ditambahkan ke baja untuk menghaluskan butiran dan meningkatkan ketangguhan benturan.